![]() |
Ejakulasi dini |
Meskipun laki-laki yang mengalami ejakulasi dini atau ejakulasi prematur menganggap bahwa dirinya tidak memiliki tenaga sesudah proses ejakulasi, dan ternyata menurut penelitian banyak laki-laki yang berharap bisa memulai lagi bertahan lebih lama.
Laki-laki yang mengalami ejakulasi dini biasanya memiliki keharmonisan rumah tangga yang terganggu, dan sering menolak ajakan melakukan hubungan seksual disebabkan merasa malu dengan penyakit yang dialami. Dibandingkan dengan pria, wanita tidak terlalu mempermasalahkan ejakulasi dini yang dialami pasangannya, tetapi dari beberapa penelitian menunjukkan kondisi tersebut yang menyebabkan ketidakharmonisan
Ejakulasi dini
Ejakulasi prematur atau ejakulasi dini adalah suatu kondisi di mana seorang pria ejakulasi atau mencapai klimaks dan melepaskan semen dalam waktu yang sangat singkat sejak hubungan intim dimulai. Ejakulasi dini diindikasikan dengan ejakulasi yang cepat dengan stimulasi penis yang termasuk minimal. Tidak ada definisi yang jelas untuk seberapa cepatkah ejakulasi yang dikategorikan sebagai ejakulasi prematur. Para ilmuwan di International Society for Sexual Medicine menyatakan bahwa ejakulasi prematur sebagai kejadian ejakulasi yang selalu terjadi lebih cepat atau tepat dari waktu satu menit setelah penetrasi. Kata selalu dalam pernyataan tadi sangat ditekankan. Rupanya ejakulasi dini yang terjadi sesekali tidak dikategorikan sebagai ejakulasi dini dan tidak perlu diberi perhatian yang besar. Klimaks yang terlalu cepat dikategorikan sebagai ejakulasi dini ketika ejakulasi terjadi selalu lebih cepat pada setiap hubungan intim.
Tidak ada petunjuk yang jelas mengenai hal apakah pria yang mengalami
ejakulasi dini benar-benar tidak memiliki kuasa untuk mengontrol
ejakulasinya. Kebanyakan pria menyatakan bahwa mereka bisa bertahan
lebih lama pada saat berhubungan seksual. Meskipun sebenarnya seorang
pria rata-rata mengalami ejakulasi setelah penetrasi selama empat hingga
delapan menit. Pria hanya merasa malu untuk membicarakan ejakulasi dini
saja. Ejakulasi prematur adalah masalah seksual yang termasuk sangat
umum terjadi. Ada banyak sekali perkiraan mengenai persen penderita
ejakulasi prematur terhadap seluruh populasi pria dewasa. Hal tersebut
disebabkan karena banyak pria yang tidak berbicara jujur mengenai
kemampuannya bertahan sebelum ejakulasi. Satu dari tiga pria bisa
mengalami ejakulasi prematur.
Pria dengan ejakulasi dini seringkali memiliki keluhan berupa tekanan
emosional dan tekanan hubungan interpersonal dengan istrinya yang
membarengi kejadian ejakulasi dini itu. Beberapa kasus ejakulasi dini
bahkan membuat sebagian kecil pria menghindari hubungan seksual dengan
istrinya karena rasa malu yang muncul karena dirinya merasa tidak mampu
ejakulasi dengan normal. Sementara itu para wanita malah cenderung
menganggap bahwa ejakulasi dini adalah hal yang wajar dan bukan
merupakan masalah yang besar selama si pria bisa membuatnya terstimulasi
dan mencapai klimaks. Tekanan batin akan muncul ketika wanita tidak
mendapat jatah orgasme karena si pria tidak pandai mengatur waktu
foreplay dan dirinya mengalami ejakulasi dini. Hal itu menyebabkan si
pria berjakulasi sebelum wanita mengalami klimaks. Inilah yang menjadi
momok bagi hubungan interpersonal suami istri.
Penyebab Ejakulasi Dini
Tidak ada patokan yang khusus mengenai penyebab dari ejakulasi dini atau ejakulasi
prematur. Walau begitu banyak sekali teori yang di kemukakan
oleh para dokter, para medis dan ilmuwan. Ada yang memiliki pendapat bahwa penyebab utama ejakulasi
dini adalah seringnya bermasturbasi pada masa remaja kerana
takut ketahuan oleh orang tuanya ketika masturbasi atau bahwa ED
adalah hasil kegelisahan akan performa seksual seorang pria sebelum
berhubungan seksual atau bahkan karena melakukan terlalu sedikit
hubungan seksual. Belum ada bukti yang pasti yang bisa mendukung salah
satu pun dari teori-teori tersebut. Ada teori lain yang berusaha
menjelaskan kondisi ejakulasi dini dari segi fisiologis pria, misalnya
perubahan pada reseptor serotonin, kelainan genetika, penis yang terlalu
sensitif, serta kelainan pada sistem syaraf.
No comments:
Post a Comment